Pemanfaatan
Bakteri Bacillus megaterium Sebagai Probiotik untuk Meningkatkan Aktivitas
Enzim Pencernaan dan Respon Pertumbuhan Udang Vannamei (
Litopenaeus
vannamei). Dodit Ari Guntoro. Universitas Brawijaya. 2009.
Pakan merupakan faktor utama peningkatan pertumbuhan udang namun
pakan merupakan faktor produksi yang paling mahal (sekitar 50-60%)
sehingga perlu adanya efisiensi pakan dan penggunaan maksimal dari
bahan pakan. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pakan
adalah dengan menggunakan probiotik. Fungsi probiotik dalam pakan
adalah dapat mendegradasi dan memecah bahan dan komponen pakan yang
tidak tercerna melalui peningkatan enzim protease. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis kandidat probiotik pada media
budidaya tambak udang vannamei dan mengetahui konsentrasi probiotik
pada pakan yang menghasilkan kelulushidupan, aktivitas enzim pencernaan
dan respon pertumbuhan yang terbaik pada udang vannamei.
Bakteri probiotik diisolasi dari media budidaya tambak intensif
di Gresik. Dari empat (4) bakteri yang dapat diisolasi (Bacillus
megaterium, Bacillus firmus, Pseudomonas stutzeri
dan Actinobacciluus sp) dipilih bakteri Bacillus megaterium
karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya : 1. memiliki daya
hambat tertinggi (18.317mm), memiliki enzim ektraseluler bakteri
yang lengkap (protease, amilase dan lipase) serta pertumbuhan bakteri
Bacillus megaterium yang cepat (optimum pada jam 18 jam).
Dalam penelitian ini Bacillus megaterium yang didisolasi
dari media budidaya tambak intensif dicampurkan dalam pakan dengan
konsentrasi yang berbeda (104 -107 sel/gram dan sebagai kontrol
digunakan pakan tanpa probiotik. Pakan yang digunakan adalah pakan
komersial (SGH, Turi Tani Pemuka) dengan kandungan protein sebesar
36,61% dan feeding level 5% dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali
sehari. Parameter kualitas air yang diamati pada penelitian ini
adalah suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas dan total ammonia.
Seluruh data yang diperoleh (kelulushidupan udang vannamei, aktivitas
enzim pencernaaan, spesifik growth rate, Retensi protein, retensi
energi, rasio efeisiensi protein, FCR dan data kualitas air) dianalisa
menggunakan one way analysis of variance (ANOVA) dan turnkey multiple
range test (minilab ver 14.00 software) dengan tingkat kepercayaan
95 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi probiotik
yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tingkat kelulushidupan
(p>0,05). Disisi lain aktivitas enzim pencernaan (protease, lipase
dan amilase) dipengaruhi oleh konsentrasi probiotik. Konsentrasi
probiotik juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon
pertumbuhan (SGR, RP, RE, PER) dan FCR.